TEGAL, - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tegal pada
pekan pertama bulan Juni telah menemukan uang palsu mencapai Rp 111,6 juta.
Dari jumlah tersebut bentuk fisiknya sebanyak 1.382 lembar.
Menurut Deputi Kepala Perwakilan BI Tegal, Roji Hardija, dari total uang
palsu yang tercatat di BI Tegal, nominal pecahan yang terbanyak dipalsukan Rp
100.000 sebanyak 919 lembar, pencahan Rp 50.000 sebanyak 374 lembar.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dengan peredaran uang
palsu selama Ramadan hingga Lebaran. Yakni, dengan menerapkan prinsip dasar
pendeteksian uang palsu, dilihat, diraba dan diterawang (3D)," ujarnya.
Menurut dia, untuk penukaran uang menjelang Hari Raya Idul Fitri
diperkirakan akan terjadi kenaikan cukup signifikan. Untuk memenuhi kebutuhan
tersebut, pihaknya membuka penukaran uang pecahan setiap hari Senin - Jumat
dari pukul 08.15 hingga 12.00.
Dia mengemukakan, untuk jumlah kebutuhan masyarakat menjelang Lebaran yang
dihimpun dari perbankan sebesar Rp 1,4 triliun. Sedangkan, pecahan kecil yang
dipersiapkan yaitu Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000 dan Rp 2.000 dalam bentuk
uang kertas. Selain itu, juga menyiapkan dalam bentuk uang logam yaitu Rp
1.000, Rp 500 dan Rp 100.
"Khusus pecahan Rp 1.000 hanya disediakan dalam bentuk uang
logam," katanya.